URANG DIRI

BERJALAN DENGAN LANGKAH PENUH ARTI

Senin, 05 November 2012


Apakah karena kemiskinan hidup yang meraka tanggu dan kerasnya perlakuan yang mungkin telah setiap hari mereka dapatkan membuat meraka ikhalas diperlakukan tidak biasa,
bukankah mereka juga manusia? Bahkan mereka juga memiliki persaan , bahkan merekalah yang lebih mudah bersedih.
Mereka tidak beruntung seperti kebanyakan orang dalam memperoleh harta, jabatan, teman.
Terkadang saat kita sakit, kita sering mengeluh “Kenapa Saya Harus Menanggung Sakit ini?”
Saya tidak sangup lagi.
Padahal saat kita sakit masih beruntung masih bisa dan memiliki biaya untuk berobat kesana-kemari, kita masih bisa memilih obat-obat untuk ppenyakit kita.
Kita masih bisa bermanja-manja padaa orang tua, teman, kerabat untuk melepaskan keinginan saat sakit, masih ad yang menjenguk,
tapi mereka jangankan orang lain mereka sendiripun tak perduli lagi sakit apa yang mereka derita, bukan karena mereka dzalim ,
tapi karena banyak beban derita yang harus dipikul, jika mereka mengeluh hanya menambah panjang daftar keluhan dalam hidupnya…..
***************

Selasa, 16 Oktober 2012


Kita ibarat dua tetes air yang berttemu ditengah laut kehidupan
Terkadang hujan nyaris memisahkan kita
Namun pada cinta kita berpegang
Kini angin lembut telah datang menjemputku
Dan ku berikan mataku agar kau bisa meihat bagaimana cinta menjagamu
Sampai nanti kita akan berjumpa sebagai dua bintang diangkasa
HEART 2 HEART
******
IBU AKU RINDU
Aku ingin hadirmu tak hanya bayangan semu, aku ingin keberadaanmu tak hanya bayangan palsu, aku bahkan tak pernah tahu ayunya luisan wajahmu.
Ibu aku tahu....
Rindu kita bertaut waktu, namun kecintaanku padamu tak pernah berujung, keinginanku untuk bertemu tak pernah ku urung, rinduku begitu besar untukmu, ibu rinduku begitu menggebu, kesedihan ditinggaal olehmu membuatku selalu termenung dan membisu, seolah-olah waktu tak pernah terasa dan begitu  saja berlalu.
Menapikan rasa sedih tak ada tatapan muka, tak ada sorotan indah matamu, tak ada senyum manis bibirmu, karena aku tak tahu seperti apa wajahmu, ibu kesedihanku bertambah kelu ketika tersadar kusendiri hidup sebatang kara diperantauan, tak memiliki keluarga sedangkan yang kecinta telah lama pergi meninggalkanku.
“Sepecial For Mom”-“Aksara Hati”
*************

Minggu, 14 Oktober 2012

KEMANA PERGINYA DO’A
Jika berharap uang, ternyata yang datang hutang,
Jika meminta kemudahan, yang hadir justru kesulitan,
Jika do’akan kesehatan, yang meghampiri penyakit,
Jangan kau tanya mengapa Allah tak kabulkan do’a,
Jangan kau paksa Allah kapan ijabah do’a,
Jangan kau heran mengapa Allah abaikan do’a,
Tapi tanyakan seperti apa tubuhmu bicara,
Tanyakan seperti apa hatimu berkata,
Apa Subuhmu menjelang Dhuhah?
Apa Dzuhurmu sisa waktu bisnis yang kau punya?
Apa ‘Asyar sampai Maghribmu terlalu dekat waktunya?
Apa Isya’mu terlewat karena lelah yang ada?
Apa Tahajudmu terlapas karena lelap tidur?
Apa al-Qur’anmu tergeletak karena tak pernah kau baca?
Apa hartamu tesimpan tak berbagi?
Jangan salahkan Allah ...
Jika kau kira bisa bebas berbuat dosa,
Lalu bisa putihkan dengan haji dan umroh tiap tahun adanya,
Jangan salahkan Allah...
Jika ayat sucinya hanya kau pilih beberapa:
Surat Yusuf agar mendapatkan putra yang ganteng dan sholeh,
Surat Maryam agar mendapatkan putri nan cantik dan sholehah,
Surat ar-Rahman agar berlimpah rezeki,
Surat Yaasin untuk “meratapi” mayat,
Dan jangan salahkan Allah,
*       Jika  ayat-ayatNya tak pernah dibaca dan diamalkan dalam kehidupan yang nyata,
*       Jika titah Allah hanya beban,
*       Jika urusan anda hanya dagang, jangan harap kecintaannya akan datang,
*       Jangan harap do’a akan dikabulkan,
Duhai Allah....
Jagalah kami dari hal-hal yang demikian,
Satukan kami dalam ikatan cinta untuk saling mengingatkan akan keberadaan dan kewajibana kami kepadaMu....


Ku tak menyesali perpisahan kita,
Karena, pertemuan kita hanya sebuah ketidak sengajaan,
Waktu berputar tidak pernah berhenti, arah menunjuk keman hati mencari,
Jika nasib saketi bertitah,
Tak ada halangan untukkembali  menyapa...
 

KEMANA PERGINYA DO’A
Jika berharap uang, ternyata yang datang hutang,
Jika meminta kemudahan, yang hadir justru kesulitan,
Jika do’akan kesehatan, yang meghampiri penyakit,
Jangan kau tanya mengapa Allah tak kabulkan do’a,
Jangan kau paksa Allah kapan ijabah do’a,
Jangan kau heran mengapa Allah abaikan do’a,
Tapi tanyakan seperti apa tubuhmu bicara,
Tanyakan seperti apa hatimu berkata,
Apa Subuhmu menjelang Dhuhah?
Apa Dzuhurmu sisa waktu bisnis yang kau punya?
Apa ‘Asyar sampai Maghribmu terlalu dekat waktunya?
Apa Isya’mu terlewat karena lelah yang ada?
Apa Tahajudmu terlapas karena lelap tidur?
Apa al-Qur’anmu tergeletak karena tak pernah kau baca?
Apa hartamu tesimpan tak berbagi?
Jangan salahkan Allah ...
Jika kau kira bisa bebas berbuat dosa,
Lalu bisa putihkan dengan haji dan umroh tiap tahun adanya,
Jangan salahkan Allah...
Jika ayat sucinya hanya kau pilih beberapa:
Surat Yusuf agar mendapatkan putra yang ganteng dan sholeh,
Surat Maryam agar mendapatkan putri nan cantik dan sholehah,
Surat ar-Rahman agar berlimpah rezeki,
Surat Yaasin untuk “meratapi” mayat,
Dan jangan salahkan Allah,
*       Jika  ayat-ayatNya tak pernah dibaca dan diamalkan dalam kehidupan yang nyata,
*       Jika titah Allah hanya beban,
*       Jika urusan anda hanya dagang, jangan harap kecintaannya akan datang,
*       Jangan harap do’a akan dikabulkan,
Duhai Allah....
Jagalah kami dari hal-hal yang demikian,
Satukan kami dalam ikatan cinta untuk saling mengingatkan akan keberadaan dan kewajibana kami kepadaMu....


Ku tak menyesali perpisahan kita,
Karena, pertemuan kita hanya sebuah ketidak sengajaan,
Waktu berputar tidak pernah berhenti, arah menunjuk keman hati mencari,
Jika nasib saketi bertitah,
Tak ada halangan untukkembali  menyapa...